Komisi XI Dorong Peningkatan Ekonomi NTB Pascagempa

16-02-2019 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar memberikan keterangan usai memimpin pertemuan Tim Kunker Komisi XI DPR RI dengan sejumlah mitra kerja di Mataram, NTB. Foto: Agung/rni

 

 

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI memantau perkembangan kondisi ekonomi, dan permasalahan yang terjadi pascagempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar menjelaskan, Komisi XI DPR RI mengunjungi NTB terkait pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya pengelolaan penerimaan dan pengeluaran keuangan negara, termasuk dana yang ditransfer ke NTB.

 

“Komisi XI bersama seluruh mitra kerja melakukan rapat kerja, terkait untuk NTB. Jadi yang pertama akibat dampak gempa kemarin, dari sisi mengkoreksi tingkat pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan. Yang kedua recovery kepada korban sudah dimulai, tetapi tetap membutuhkan proses dan waktu,” katanya saat memimpin pertemuan Tim Kunker Komisi XI DPR RI dengan sejumlah mitra kerja di Mataram, NTB, Kamis (14/2/2019).

 

Dalam pertemuan yang dihadiri BI, OJK, BPS, Perbankan PT. Askrindo, Perum Jamkrindo, Kanwil Kementerian Keuangan, Kanwil BPK, Kanwil BPKP, Pemerintah Provinsi NTB, Willgo memastikan bahwa hal ini ini merupakan atensi khusus DPR RI dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat NTB melalui sektor pariwisata, perdagangan, dan partanian.

 

Berdasarkan pantauan Willgo, salah satu kendala pada sektor pariwisata yang harus segera dicarikan solusinya, yakni tarif tiket yang semakin meroket dan kebijakan bagasi berbayar. Akibat mahalnya tarif tiket pesawat, sehingga beberapa penerbangan pun membatalkan atau meniadakan penerbangan. Imbasnya, frekuensi penerbangan berkurang. Sedangkan masalah bagasi berbayar ini juga berdampak merosotnya omset UMKM masyarakat NTB, yang mana memproduksi souvenir, barang, makanan, dan sebagainya.

 

“Fakta-fakta di lapangan yang ini juga harus menjadi kajian secara nasional. Solusinya adalah pemerintah harus segera mempertimbangkan agar industri penerbangan agar bisa mereduksi harga tiketnya dan bagasi berbayar. Tapi yang jelas harus ada insentif kepada industri penerbangan, sehingga mereka bisa lebih murah,” saran legislator Partai Gerindra itu.

 

Sektor perbankan juga harus tetap mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk usaha rakyat UMKM terutama yang terkait dengan industri pariwisata. “OJK harus lebih berperan lagi agar KUR ini lebih banyak kepada sektor mikro dan sektor kecil. Tidak hanya kepada sektor retail terutama pada sektor perdagangan, tapi juga bisa mendorong sektor pertanian, sektor produksi, dan juga sektor industri kreatif,” imbuh legislator dapil NTB itu. (as/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...